Admin YM

Jumat, 22 Juli 2011

Blogger Hangat-hangat Taik Ayam

Hahaha...entah apa yang meracuni pikiran saya hari ini tiba-tiba terlintas di benak untuk menuangkan ekspresi dengan postingan berjudul Blogger Hangat-hangat Taik Ayam. Saya sangat yakin diantara Anda pasti ada yang sedang mengalami semangat menggebu ketika baru berkenalan dengan mas blogger.com, buktinya Anda rela membaca postingan ini. Namun diantara sekian banyak rekan sesama blogger juga pasti ada juga yang sedang mengalami penurunan stamina sehingga menghambat derasnya laju andrenalin yang pernah dirasakan ketika awal menceburkan diri sebagai seorang blogger. Bagi saya fenomena seperti itu sangat lazim terjadi tatkala roda kesibukan yang berputar yang tak terbendung oleh waktu.

Tahukah Anda bahwa seorang blogger sangat identik dengan e'ek ekspresi, kreasi dan informasi sehingga keberadaannya sangat dibutuhkan bagi kalangan pencari informasi. Akan tetapi suatu saat bila masanya sudah tiba dan ketika tingkat birahi sebagai seorang blogger telah menurun akibatnya adalah semakin berkurangnya informasi yang akan tersaji. Menurut analisis bodoh saya cikal bakal kita menggeluti dibidang perbloggeran salah satunya adalah karena faktor ekonomi, kenapa demikian coba Anda jalan-jalan ke blog sebelah adakah menemukan iklan PTC yang berjajar di barisan paling atas? Dan juga yang tak kalah lucunya adalah rata-rata mereka merupakan korban dari angin surga bisnis online yang menjual e-book setan sialan itu.

Ketika seorang blogger tahu bahwa bisnis itu hanya merupakan akal-akalan dari pencipta e-book sialan tersebut, mulailah berangsur-angsur meninggalkan usahanya dan beralih sebagai penyaji informasi sejati. Ada saatnya nanti ketika semangat sudah memudar, rambutpun mulai memutih, mata mulai cekung dan tekanan jari pada keyboard mulai berkurang akankah selalu terpaku pada monitor komputer aktif untuk update postingan.
Pesan yang ingin saya sampaikan pada postingan kali ini adalah jadilah seorang penyaji informasi dan bukan sebagai penebar sensasi. Semoga postingan yang tidak berguna ini mampu menyadarkan saya betapa berartinya sebuah hidup dan betapa sia-sianya sebuah waktu yang terlewati jika hanya berkutat di depan monitor berukuran 14 inchi. ( bersambung )


0 Comment:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host